Tidak terasa waktu berjalan
begitu cepat, Pilalkot Makassar akan segera berlangsung, sebuah pesta demokrasi
dimana rakyat akan memilih pemimpinnya sendiri. Hiruk pikuk kampanye dengan
berbagai metode dilakukan, mulai dari kunjungan ke kantong-kantong suara, pemanfaatan
media cetak, baliho, sampai pada penggunaan media maya. Apapun cara dan bentuknya semua ditentukan apa
pilihan rakyat di bilik suara nanti. Sebagai sebuah kegiatan “perebutan” suara
adalah mungkin saja terjadi tarik menarik pengaruh di tengah kebingunan
pemilih untuk menentukan pilihannya. Dalam kampanye, semua serba menjanjikan,
tapi entah seperti apa komitmen seorang calon jika ia nanti terpilih. Melalui
perspektif masing-masing, tentu para pemilih akan mampu menakar calon
pemimpinannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar